Tips Makan Agar Menjadi Ibadah

delia hijab - tips hijab

deliahijab.com Tidak sekedar untuk mendapatkan tenaga dan menjaga kesehatan tubuh, dalam syariat Islam rutinitas makan dapat menjadi suatu bentuk ibadah karena dapat menunjang aktivitas ibadah lainnya.

Nyatanya meski demikian, tidak semua makanan ternyata bisa optimal manfaatnya menjadi bekal ibadah. Tidak jarang kita makan dan minum dengan rakus dan berlebihan, yang akhirnya hanya menjadi energi yang sia-sia karena tidak memunculkan gairah dalam beribadah.

Menurut Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin, memberi tips bagaimana cara supaya apa yang masuk ke dalam tubuh kita menghasilkan energi positif dan dapat menjadi manfaat untuk bekal ibadah.

Pastikan Kehalalan Makanan

Yang paling pertama adalah memastikan bahwa makanan apa yang kita konsumsi terjamin halal. Hal ini sesuai dengan firman Allah yang menyeru untuk memakan apa yang thayyib.

Kata thayyib dimaksudkan bahwa makanan halal, bersih dan menyehatkan untuk tubuh. Karena bisa saja suatu makanan baik bagi seorang, namun tidak bagi sebagian lainnya; sesuai dengan kondisi apa yang dialaminya.

Tidak hanya dipandang dari jenis makanan apa yang dianggap halal, perihal halal juga perlu dilihat dari bagaimana makanan tersebut didapatkan. Jika suatu makanan didapat dengan rezeki yang batil seperti hasil mencuri atau korupsi dan sebagainya. Sudah dipastikan makanan tidak akan memberi keberkahan bagi yang mengkonsumsinya.

Bersuci Sebelum Makan

Mencuci tangan sebelum makan sangat dianjurkan baik menurt syariat Islam maupun secara nyata di dunia kesehatan untuk memastikan kebersihan tangan sebelum makan. Imam al-Ghazali berpendapat agar rutinitas makan kita dihitung sebagai ibadah, maka dianjurkan untuk berwudhu terlebih dahulu sebelum makan.

Posisi ketika Makan atau Minum

Rasulullah telah mengajarkan tentang posisi apa yang baik ketika makan dan minum, yaitu dengan duduk, bukan berdiri apalagi berbaring. Posisi duduk ini memungkinkan baik makanan maupun minuman dapat diterima perut kita dan dicerna dengan baik.

Ridho atas Makanan yang Tersaji

Salah satu etika dalam makan yaitu kita ridho dengan makanan yang tersaji dan tersedia di hadapan kita. Makanlah sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang. Sehingga kita akan lebih menikmati makanan tersebut. Pepatah mengatakan bahwa lauk paling enak adalah rasa lapar.

Dan jangan sesekali mencela makanan, meski sekedar mengomentari keasinan, kepedasan atau sebagainya, Rasulullah membenci orang-orang yang mencela makanan. Beliau menganjurkan untuk memakan apa yang kita sukai dan meninggalkan apa yang tidak kita sukai tanpa memberikan komentar atas makanan tersebut.

Lengkapi dengan Berdoa

Yang terakhir, jangan lupa untuk membaca basmalah dan berdoa sebelum makan. Demikianlah tips agar makanan yang kita makan menjadi berkah sehingga dapat meningkatkan kualitas ibadah kita. Amiin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1
Butuh bantuan?
Assalamu'alaikum, ada yang bisa dibantu kak?